November Rain

28 November 2010
00.59
Jari jari tanganku terasa berat untuk menggoreskan tinta hitam kedalam lembaran-lembarn putih ini. Sudah tak seperti dulu lagi yang dengan gemulainya menorehkan keindahan . tak dapat di pastikan, tapi mungkin ini adalah hari – hari terakhirku untuk menuliskan cerita indah tentang dirinya.
Separuh jiwaku telah lumpuh., dan aku hanya bias menghabiskan waktu untuk  menanti ajalku agar bisa kembali bersamanya. Itulah keadaan diriku kedalamanya. Semenjak tiara pergi meninggalkanku untuk selama – lamanya, tak ada lagi harapan yang tersisa dalam hidup ini.
Masih terlihat dengan jelas, saat terakhir wajah itu kulepas dari pelukanku. Seakan tak percaya, mata indah itu menutup untuk selamanya.

28 November 2007
20.00
“apa yang harus kita lakukan mas? Tak mungkin selamanya  kita
sembunyi terus menerus seperti ini,”
Raut muka tiara bagitu sedih dan putus asa menghadapi masalah demi masalah yang sama.
“mama pasti tetap bias menemukan kita, dimanapun kita sembunyi.”
Aku hanya bisa diam mematung,namun otakku berfikir keras untuk menemukan cara mengakhiri ini semua.  Lama aku termenung dan terpaku, hingga keluar pikiran konyol dari otak dan mulutku.
“ada satu tempat dimana kita bias bahagia untuk selamanya.”
Terlihat cahaya keindahan memancar dari bola mata tiara, “dimana mas?”
“surga.” Jawabku enteng.
“EVAAAn..!!!” tiara membentak dan memanggil namaku,  dengan nada suara keras dan marah. Seketika raut wajahnya
berubah.”Kamu sudah gila apa?! Mas, kamu kira mati itu menylesaikan masalah?! Kamu kira kita bias bertemu dan bahagia disana?! Dengan kesalahan dan semua
Dosa – dosa yang pernah kita lakukan?! Tidaaak mas,, bukan begitu caranya. Tidak seperti itu.”
Semakin aku kalut dan tak mampu berfikir sehat. Tak kuasa menahan amarah atas diriku yang tak mampu membahagiakan orang yang kucintai.  Lepas kendaliku hingga tanpa sadar kaca lemari kamar kost-kostan kuhantam dan hancur. ‘BRAAAKKK..!!!.
“Maaaaaasss..!!”  tiara terkejut dan terperanggah melihat tanganku sudah berlumuran darah.
Sambil menangis  dia berlari mengambil air dan kain untuk membersihkan dan menghentikan pendarahan di tanganku.
Tak kuasa melihatnya, airmatakupun terjatuh dan menetes dengan deras.  Kupeluk erat tubuhnyadengan erat dan kucium rambutnya.  Dalam hatiku berkata,
“maafkan aku tiara,  begitu dalam cintaku padamu, namun  hanya penderitaan yang bias ku berikan kepadamu. Mungkin aku memang orang yang tak pantas untuk mencintaimu.
Andai saja  aku mampu, takkan ada jurang  yang membedakan dan memisahkan kita. Dan kita tidak akan hidup menderita seperti ini. Bahkan setelah menikahpun, mereka tak berkenan memberikan restu  dan masih berusaha memisahkan kita”.
“maafkan kata- kata tiara mas.” Tiara berbisik lirih kepadaku.
“gak sayang, bukan salah kamu. Semua ini memang karena kebodohanku, aku memang gak mampu, aku hanya seorang pecundang.” Kataku dengan rasa bersalah.
“sudahlah mas, kita pikir lagi lain waktu. Sebaiknya kita tidur mengistirahatkan sejenak pikiran kita dari semua beban dan permasalahan ini.” Ucap tiara lembut.

Begitu halus perkataan itu membelai hatiku. Selalu kutemukan kedamaian dalam tutur katanya  yang penuh cinta dan kasih sayang.
Kamipun melangkah ketempat pembaringan, dan mencoba melupakan semua yang terjadi. Meski dengan berat, pikiran kami melayang – layang pada lamunan masing masing, namun akhirnya kita terlelap dalam buaian malam.

29 November 2010
08.00
 Braak!            Braak! Braak!.......’’Evaan!! Tiara !! keluaar!!!
”keluar kalian “.,.!! aku tahu kalian di dalam,,!! ”mas..! mas..! mas..! bangun.. ! bangun mas..!” tiara menguncang – guncang tubuhku membangunkanku .
Dgn  mata yang masih berat untuk terbuka , aku paksakan diri untuk banggun” ada apa tiara?    Kenapa wajah mupucat dan ketakutan ? “
“ seperti suara mama mas “ jawab tiara dengan terbata-bata.
“Aaaahh ….yang benar kamu”  belum sempat ku bertanya lebih lanjut ,tiba- tiba sudah berdiri mama tiara dan om berserta anak buahnya.
“benerkan pak?, Bajingan ini telah hidup  serumah dan menodai anak kita !” ucap mama tiara dengan nada tinggi .
“bajinggan kau evan, sudah kuperingat kan berulang kali  untuk menjauhi putriku tetapi tetap saja kau tidak di hiraukan !!”bentak om.
“tetapi kita sudah menikah tante,, om!”ucap ku membela diri.
”aaaaahhh!!!alasan ,,!! Hardiknya . ”cepat hajar dia, biar dia tahu rasa !! “
“mama, seret anak mu keluar pergi dari sini !!” bentak om kepada anak buahnya dan mama tiara .
Tiara menjerit keras  dan menangis sejadi-jadinya, namun tubuhnya takber daya melawan ketakutan mamanya . tiara hanya bias melihat ku dan menangis semakin keras ketika tubuh kurus ku di hujami bogem mentah dan tendangan bertubi- tubike arah tubuh ku ,tak mampu aku membela diri melihat keadaan tiara seper ti itu di tambah tangangan ku yang sudah terluka karena kejadian semalam.
Tidak hanya tubuhku yang hancur lebam, tapi hatiku lebih terasa sakit melihat tiara kesakitan seperti itu, setelah puas menghajarku., merteka pergi meninggalkanku terkapar tak berdaya. Dengan berhunyng-huyung kucoba bangkit dan melangkah keluar.
Mataku nanar melihat mereka telah pergi. Namun dapat kulihat tiara masih meronta-ronta didalam mobil.
Kucoba berlari semampuku dijalan yang padat lalu lalang kendaraan, hingga masih mungkin bagiku untuk mengikuti dari jauh.
Namun tiba-tiba ,,,, sontak jantungku seperti berhenti berdetak, mataku melotot dan terbelalak “TIARAAAAA…!!!!” kulihat tiara keluar dari dalam mobil dan dihantam mobil yang ada di belakang, hingga terlempar di tepi jalan. Seperti ada kekuatan yang mendorong tubuhku, aku berlari seperti angin. Kudapati tubuh tiara yang berlumuran darah.
Darah mengalir dari mata hidung dan telinganya, ku peluk dengan erat tubuhnya, kubersihkan wajahnya, dari darah yang tak henti-hentinya mengalir. Air mataku seperti Niagara membasahi dan berjatuhan diwajahnya. Dia usap lembut wajahku, dan menyeka air mata yang tak mampu kubendung. Samar kulihat dia mengucapkan sesuatu, lirih dan dalam, ”I Love You, kemudian dia tersenyum, hingga menutup mata untuk selamanya.
Kuguncang-guncangkan tubuhnya dengan keras, kupeluk dan kucium untuk membangunkanya. “TIARAAA…..!! jangan sayang,, jangan pergi…!! “ jangan tinggalkan aku sendiri didunia ini..!!  kumohon sayang.., tiara sayangku,,,   bangun sayang..,jangan pergi…!!”  tapi kusadar dia takkan pernah membuka mata lagi, dan takkan pernah terbangun lagi. semakin dalam aku memeluknya, dan tak sedetikpun ingin melepaskanya lagi.

30 November 2010
10.00
Perlahan-lahan kulihat jenazah tiara memasuki tempat keabadianya. Ingin rasa memeluknya untuk yang terakhir sebelum bumi menelanya. Namun aku hanya bisa melihatnya dari jauh, di sudut kelam kesedihan dan kehancuranku.
setelah semua pergi meninggalkanya di tanah asing dan sepi.  kudekati nisan yang masih basah oleh tanah merah. Aku terjatuh,,, memeluk dan meciumi  nisan bertuliskan namanya. Tangisanku seperti melesak menyesakkan dada. ‘TIARA’ masih tak percaya, belahan jiwaku kini tebaring mati di tanah pekuburan ini. Sekuntum mawar putih kucium dengan lembut, kusandingkan di pelantaran keabadian.
Seputih cinta ini yang kulukiskan di dasar hatiku...

Karya SoulCried
November 2010 








Komentar