Wasiat Sang Mujahid
Ibu ……. Janganlah Kau Teteskan Air Matamu Walau
Setetes karenaku Dipenjara
Tapi……..
Menangislah demi Agama Yang Air Mataku Mengalir Karenanya
Sungguh, Terali Besi
Lebih Baik Bagiku Dari Hidup Dalam Kehinaan
Tidaklah aku rukuk untuk
mengharap satu suapan, atau aku mengadu pada cambuk jahat yang sombong
Terali Besi Tak Dapat
Menghalangi Dakwahku
Rantai-Rantai Dan
Belenggu Tak Bisa Memadamkan Cahayaku
Di Sini Aku Merdeka …..
Walau Belenggu Mengikatku, Namun…….. Gemerincingnya Menambah Ketegaran Hatiku
Kebenaran Akan Selalu
Menang Walau Para Pemikulnya Terbelunggu Dalam Terali…..
Belenggu-Belenggu Itu
Akan Hancur
Dan Agamaku Akan Tetap
Membumbung Tinggi!
أمي ......لا تبكي لحبسي دمعـةً و ابكي لــدين ما عليه بواكيا
فالسجن خير لي من حياة مذلة.... وأنا
لربي قد نذرت حيـــاتيا
أنا لست أركع رغبة في لقــمة أو أشتكي سوطـاً يعربد عـاتيا
فالسجن ليس بحابس لي دعوتي... و
القيد ليس بمطفئ أنواريـا
أنا هـهنا حـر برغم ســــلاسلي ... و رنينها يشجي ربوع فؤاديـــا
و الحق منتصر برغم سجونهم و القيد منكسر و ديني عـاليا
Al-Idhofah :
Kepada
para Calon Ibu dengarkanlah nasehat diatas ! janganlah kalian menangis karena
anak kalian mati, tapi menangislah untuk Agama yang sekarang ini terkoyak.
Didiklah anak-anak kalian agar menjadi sosok di atas.
Kepada
para anak jadilah seperti Mujahid di atas yang tidak rela agamanya
terinjak-injak dan menyerahkan jiwa
raganya untuk Islam, yang memiliki keyakinan tinggi bahwa Kebenaran pasti akan
menang walau para pemikulnya semuanya dijebloskan dalam penjara.
Komentar
Posting Komentar