SYAIKH ABDUL QADIR JAILANI
NASABNYA
Biaografi
beliau dimuat dalam Kitab Adz Dzail 'Ala Thabaqil Hanabilah I/301-390, nomor
134, karya Imam Ibnu Rajab Al Hambali.
Imam
Ibnu Rajab menyatakan bahwa Syeikh Abdul Qadir Al Jailani lahir pada tahun
490/471 H di kota Jailan atau disebut juga dengan Kailan. Sehingga diakhir nama
beliau ditambahkan kata Al Jailani atau Al Kailani atau juga Al Jiliy.
MENUNTUT ILMU
Beliau
meninggalkan tanah kelahiran, dan merantau ke Baghdad pada saat beliau masih
muda. Beliau belajar sehingga mampu menguasai ilmu-ilmu ushul dan juga
perbedaan-perbedaan pendapat para ulama'.
MANHAJNYA
Beliau
adalah seorang 'alim.
Beraqidah
Ahlu Sunnah, mengikuti jalan Salafush Shalih.
Dikenal
banyak memiliki karamah-karamah. Tetapi banyak (pula) orang yang membuat-buat
kedustaan atas nama beliau. Kedustaan itu baik berupa kisah-kisah,
perkataan-perkataan, ajaran-ajaran, "thariqah" yang berbeda dengan
jalan Rasulullah, para sahabatnya, dan lainnya.
Imam
Ibnu Rajab berkata, "Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah seorang yang diagungkan pada masanya. Diagungkan oleh
banyak para syeikh, baik 'ulama dan para
ahli zuhud. Beliau banyak memiliki keutamaan dan karamah. Tetapi ada seorang
yang bernama Al Muqri' Abul Hasan Asy Syathnufi Al Mishri (orang Mesir) 2) mengumpulkan kisah-kisah dan
keutamaan-keutamaan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam tiga jilid kitab. Dia
telah menulis perkara-perkara yang aneh dan besar (kebohongannya). Cukuplah
seorang itu berdusta, jika dia menceritakan yang dia dengar. Aku telah melihat
sebagian kitab ini, tetapi hatiku tidak tentram untuk beregang dengannya,
sehingga aku meriwayatkan apa yang ada di dalamnya. Kecuali kisah-kisah yang
telah mansyhur dan terkenal dari selain kitab ini. Karena kitab ini banyak
berisi riwayat dari orang-orang yang tidak dikenal. Juga terdapat
perkara-perkara yang jauh (dari agama dan akal), kesesatan-kesesatan,
dakwaan-dakwaan dan perkataan yang batil tidak berbatas.semua itu tidak pantas
dinisbatkan kepada Syeikh Abdul Qadir Al Jailani rahimahullah. Kemudian aku
dapatkan bahwa Al Kamal Ja'far Al Adfwi4)
telah menyebutkan, bahwa Asy Syath-nufi sendiri tertuduh berdusta atas
kisah-kisah yang diriwayatkannya dalam kitab ini."
Imam
adzahabi berkata, " Intinya Syeikh Abdul Qadir memiliki kedudukan yang
agung. Tetapi terdapat kritikan-kritikan terhadap sebagian perkataannya dan
Allah menjanjikan (ampunan atas
kesalahan-kesalahan orang beriman ). Namun sebagian perkataannya merupakan
kedustaan atas nama beliau."( Siyar XX/451 ).
KEILMUAN &
KARAMAH
Sam'ani
berkata, " Syeikh Abdul Qadir Al Jailani adalah penduduk kota Jailan.
Beliau seorang Imam bermadzhab Hambali. Menjadi guru besar madzhab ini pada
masa hidup beliau."
Imam
Adz Dzahabi menyebutkan biografi Syeikh Abdul Qadir Al Jailani dalam Siyar
A'lamin Nubala, dan menukilkan perkataan Syeikh sebagai berikut,"Lebih
dari lima ratus orang masuk Islam lewat tanganku, dan lebih dari seratus ribu
orang telah bertaubat."
Imam
Adz Dzahabi juga berkata, " Tidak ada seorangpun para kibar masyasyeikh
yang riwayat hidup dan karamahnya lebih banyak kisah hikayat, selain Syeikh
Abdul Qadir Al Jailani, dan banyak diantara riwayat-riwayat itu yang tidak
benar bahkan ada yang mustahil terjadi ".calls
GURUNYA
Ibnu
Aqil
Abul
Khatthat
Abul
Husein Al Farra'
Abu
Sa'ad Al Muharrimi
MURIDNYA
Al
Hafidz Abdul Ghani yang menyusun kitab Umdatul Ahkam Fi Kalami Khairil Anam
Syeikh
Qudamah penyusun kitab figh terkenal Al Mughni.
WAFATNYA
Wafat
pada hari Sabtu malam, setelah maghrib, pada tanggal 9 Rabi'ul Akhir tahun 561
H di daerah Babul Azaj.
KESIMPULAN
Beliau
adalah seorang 'ulama besar. Apabila sekarang ini banyak kaum muslimin
menyanjung-nyanjungnya dan mencintainya, maka suatu kewajaran. Bahkan suatu
keharusan. Akan tetapi kalau meninggi-ninggikan derajat beliau di atas
Rasulullah Shalallahhu 'alaihi wassalam, maka hal ini merupakan kekeliruan.
Adapun
sebagian kaum muslimin yang menjadikan Syeikh Abdul Qadir Al Jailani sebagai
wasilah ( perantara ) dalam do'a mereka. Berkeyakinan bahwa do'a seseorang
tidak akan dikabulkan oleh Allah, kecuali dengan perantaranya. Ini juga
merupakan kesesatan. Menjadikan orang yang meningal sebagai perantara, maka
tidak ada syari'atnya dan ini diharamkan.
Apalagi
kalau ada orang yang berdo'a kepada beliau. Ini adalah sebuah kesyirikan besar.
Sebab do'a merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak diberikan kepada
selain Allah. ( QS. Al-Jin : 18 )
Komentar
Posting Komentar