Remaja 60 - Ini Pilihanku, Apa Pilihanmu?
Apakah ada dari
kamu sekarang yang ngerasa kalo idup tuh nggak asik lagih, karena kamu pada
keadaan yang serba nggak enak?
Apakah ada dari kamu yang menilai kalo Allah tuh nggak adil karena ngebuat
jalan idup kamu nggak seenak yang laen- laen?
Apakah ada dari kamu sekarang yang lagi nggak ngerti gimana jalan keluar dari
sesuatu masalah yang buat kamu adalah bener- bener stress ?
Dan seterusnya dan seterusnya dan seterusnya...
Remaja dan
masalah, emang seperti ada lem perekat diantara keduanya. Mulai dari krisis
pede, bolos sekolah, tawuran, kehamilan tidak dikehendaki dan aborsi, falling
in love, broken heart, family and broken home, narkotika, seks bebas, and many
more. Sebabnya juga macem- macem, dari mulai dari ortu yang katanya bermasalah,
salah milih teman ampe berantem ama sodara bahkan putus asa ama diri sendiri.
Dan... banyak
dari beberapa teman kita yang lagi terlibat masalah begituan diatas, yang
ternyata pada akhirnya asyik nyalahin siapapun... kecuali dirinya sendiri, saat
akhirnya hal yang negatif menimpa dia. Alasannya apa? karena hal itu adalah
lebih mudah dilakukan ketimbang harus introspeksi diri dan ngelawan nafsu diri
sendiri.
Tapi sayang
sekali, hal mudah itu ternyata nggak ngebentuk mereka lebih hebat kecuali hanya
sekedar berhenti pada level pengecut. Seorang pengecut adalah yang tidak berani
bertanggung jawab atas apa yang telah di perbuatnya. Seorang pengecut juga
biasanya tidak terlalu pintar untuk ngerti tentang benar ato salah terhadap apa
yang dilakukan, dan jika hal itu suatu hari ternyata membawa masalah bagi
dirinya, maka dengan mudahnya dia mencari kambing hitam untuk menerima segala
konsekwensi dosa- dosanya.
Teman, sadar
nggak sadar, masalah dalam hidup kita sebenarnya kitalah sendiri yang memilihnya.
Atau dengan kata lain semua masalah itu berasal dan dimulai dari diri
kamu sendiri loh. Kok bisa? yups begitulah!.
Seandainya kita
hidup dalam lingkungan yang jahat sekalipun, Allah masih memberi kita pilihan
untuk menjadi jahat ataupun tetap memilih kebaikan. Kalaupun akhirnya kita
menjadi jahat, itu adalah karena pilihan kita, sekalipun memang ada sumbangan
dari orang lain yang bernama pengaruh. Nah salahnya kita, kita dengan tangan
terbuka menerima dan memilih pengaruh jahat itu untuk kita lakukan.
Trus kalo ada
yang bilang sangat sulit untuk memilih tetap menjadi baik dalam lingkungan
seperti itu. Ya Allah, Allah terlalu penyayang teman, untuk nggak nolong
kita yang jelas- jelas pengen berbuat kebaikan.
So, Selalu akan
ada pilihan tentang kebaikan dalam lingkungan atau keadaan yang jahat dan nggak
enak sekalipun. Jadi mulai sekarang, berhati- hatilah terhadap pilihanmu
dan pilihan sikapmu, dan kalau kamu sudah memilih, bertanggung jawablah atas
apapun pilihanmu itu.
Dan buat kamu
yang ternyata dulu nggak sadar telah memilih pilihan yang salah, sehingga kamu
sekarang ada pada keadaan yang terpuruk, maka jangan putus asa kawan.
Dalam keadaan
apapun kamu sekarang, kamu adalah berharga dan masih tetap berharga, walau
mungkin susah banget buat kamu buat ngehargain diri kamu sendiri. Kalo kamu
marah sama keadaan, ya jangan cuma sampai disitu ajah. Marah en protes nggak
bakal ngebawa efek apapun kecuali makin tambah ribet dah urusan kamu nanti.
Pecahkan masalah itu dan jadilah pemenang. Paling nggak pemenang atas kemalasan
diri kamu sendiri untuk jadi seorang pemenang.
Guys, menjadi
remaja adalah sesuatu yang natural dan manusiawi, toh semua manusia pasti
berproses dan bakal ngelewatin semua itu. Tapi jadi remaja yang dewasa yang
berpikir dan bertindak lebih dari dari kualitas seorang remaja kebanyakan
itulah yang bakal ngebuat kamu lebih.
So, perbaikin
pola pikir kamu dalam melihat sesuatu, selalu lihat pada sisi yang positif
tentunya, termasuk pada sesulit apapun keadaan yang lagi kamu alamin sekarang. Karena
waktu akan terus berjalan teman, nggak perduli kamu siap ato tidak. Kalo
kenyataannnya kamu benar- benar ga siap, ya kamu bakal ketinggalan sama yang
laen. Dan sebagai seorang yang pintar en cerdas, tentunya nggak pantas juga
kalo kita bangga pas ngeliat diri sendiri ternyata dah jauh banget
tertinggal dalam banyak hal dari pada yang laen.
Kalo kata
orang, remaja emang identik dengan labil dan kurang pengalaman dalam menyikapi
sesuatu, yups setuju banget. Tapi nggak ada satupun aturan kan, yang melarang
seorang remaja untuk menjadi stabil dan berpengalaman, dan atau mencari
pengetahuan yang lebih untuk menjadi lebih stabil dan lebih berpengalaman?.
Semua
tergantung pintarnya kamu dan kuatnya keinginan kamu dalam mengolah
masalah itu sendiri agar terpecahkan atau bahkan terasa menjadi menyenangkan.
Maka dari itu
teman, cepet deh buru- buru cut itu perasaan nggak enak dan sikap
yang sibuk nyalahin orang lain sehingga kamu punya alasan buat nyiksa diri
dengan berbagai hal negatif yang bakal mangkas kemampuan kamu buat maju.
Sadarin, kalo idup emang kumpulan dari berbagai masalah yang menempa kamu agar
lebih jadi dewasa dan nggak manja. Simplenya gini, Kalo nggak ketemu masalah,
ya nggak bakal manusia itu idup.
Dan kalo
urusannya adalah kamu merasa nggak ada lagi yang ngedukung kamu alias kamu
ngerasa selalu sendirian saat kudu berhadapan dengan masalah yang udah sangat
berat banget menurut kamu, ingat aja satu hal teman.. kamu masih punya Allah
dan akan selalu punya Allah, selama kamu merasa dan mau berdekatan dengan
Allah. Semua tergantung diri kamu sendiri.
Dan kamu akan
berarah kemana dan seperti apa skenario idup kamu selanjutnya, semua bakal di
mulai dari pilihan pilihan idup kamu sekarang ini,
Jadi sekali
lagi, berhati- hatilah terhadap pilihanmu, dan kalau sudah memilih,
bertanggung jawablah atas apapun pilihanmu itu.
Dan buat
pilihan terbaikmu sekarang, dan lakukan !
Naayma
Komentar
Posting Komentar