Remaja 66 - Pola Pikir Instan di Balik "REG"
Di zaman ini,
untuk menjadi kaya raya dalam waktu sekejap, bukan sesuatu yang sulit. Mau
mendapatkan pekerjaan, kemulusan karir, mudah jodoh, baik nasib, dan
melancarkan duit masuk kantong, juga bukan sesuatu yang susah susah amat.
Setidaknya, itulah pesan yang ingin disasarkan kepada khalayak ramai yang lekas
putus asa itu dengan metode instan. Singkat.
Caranya bahkan
sangat mudah. Kita hanya cukup menggerakkan jempol tangan dan memainkannya
diatas keypad handphone kita. Juga tidak membuat kita mengeluarkan banyak
tenaga dan fikiran. Cukup ketik REG spasi NAMA KAMU. Atau ketik TANGGAL LAHIR
lalu kirim ke nomor khusus yang telah disediakan sang operator, dan mudah di
ingat pula. Maka Anda pun akan mendapatkan reply SMS tips dan trik, atau
primbon seputar keluhan keluhan Anda.
Kerap kali
himbauan “SMS yang kamu dapatkan langsung dari handphone aku” itu
diiklankan di layar kaca. Tak jarang operator mengirimi pesan ajakan tak
penting sejenis itu ke konsumen konsumen, tak peduli ia miskin harta, seperti
saya ini.
Tapi, walau tak
banyak menggunakan pikiran dan otot, Anda mesti perlu mempersiapkan pulsa.
Karena pulsalah yang berbicara. Ketimbang harus berjalan kesana kemari berputar
putar melamar pekerjaan yang menguras tenaga, dan belum tentu dalam satu hari
itu ada orang yang tertarik menggunakan jasa Anda. Duduk ongkang ongkang kaki
dengan HP ditangan sembari menyeruput kopi panas Anda mengirim SMS “REG” itu
dan mengirimnya ke 3 atau 4 angka khusus, tentu itu lebih nyaman dan praktis
daripada harus berputar putar di tengah panas matahari yang membakar.
Hampir semua
kebutuhan seputar keluhan manusia ada layanan pesan pendek REG. Anda mau
mengetahui primbon Anda, buruan ketik REG. Mau tau arti nama Anda? Ayo ketik
REG. Mau tau siapa jodoh yang pas buat Anda? ketik REG. Mau ini, atau mau itu?
ketik REG. Ya, tidak bisa saya sebutkan semua layanan REG itu, saking
banyaknya. Bahkan nada nada surga juga ada layanan REGnya. Luar biasa, kan?
Anda paham
maksud saya? Saya sedang tidak mempengaruhi Anda untuk sekarang juga kirim REG
spasi NAMA KAMU atau spasi TANGGAL LAHIR atau spasi GOLONGAN DARAH dan masih
banyak yang lain itu. Semua itu tadi hanyalah prolog semata.
Sadar atau
tidak, dengan laku itu semua kita sedang di godok dan kemudian diantar menjadi
manusia primitive yang diperdaya. Peran televisi, dan saya melihat yang satu
inilah yang sangat kencang meniupkan pengaruh sangkakalanya, dalam mengantar
masyarakat kita menjadi komunitas instanistik.
Tidak usahlah
setiap jam, bahkan hampir setiap menit iklan SMS REG -tepatnya seruan- ini
selalu hadir menghiasi layar kaca dalam rangka penggiringan masyarakat secara
massal menjadi manusia yang berpola fikir instan. Sehingga mereka yang masih
awam dan belum mengerti hukum agama, ditambah lagi mungkin dengan asa yang masa
bodoh mereka tentang perkara ini, akhirnya terjerembablah kita untuk ber-SMS
REG ria.
Yang lebih
fatal, tarif yang diberlakukan diatas tarif normal. Bagi mereka yang
"kelebihan" duit hal ini tidak menjadi masalah asalkan mereka bisa
mengetahui karir masa ke depan mereka, keadaan keuangan, dan lain lain. Yang
punya duit pas-pasan atau mungkin kurang, tentu ini adalah perkara besar.
Apalagi jika sudah mengetik REG, itu artinya sudah terdaftar paten. Orang awam
biasanya tidak tahu caranya berhenti berlangganan. Ada memang juga operator
yang menyusah-nyusahkan konsumen untuk melakukan unreg, harus berkali kali dulu
setelah pulsa benar benar tandas, kering kerontang.
Jadi secara
otomatis saldo pulsa akan terus terpotong selama nomor kartu masih terdaftar di
sistem mereka. Yang lebih parah lagi, dalam melakukan UNREG alias berhenti
berlangganan kerap tidak direspon cepat secepat ketika mengirim REG ke operator
seluler bersangkutan.
Sering terjadi,
tetap saja pulsa terpotong walaupun sudah di UNREG berkali kali seperti yang
pernah menimpa salah seorang pembaca koran nasional terbitan ibu kota yang
mengirimkan keluhannya di koran tersebut pada kolom Surat Pembaca.
Secara pribadi,
saya tidak pernah sudah sedikipun tertarik untuk mengetik REG ini setelah
sebelumnya pulsa saya di gondol secara liar oleh operator seluler dimana saya
berlangganan. Waktu itu tahun 2005, saya daftar di NEWS UPDATE berita Sepak
Bola Inggris karena memang saya termasuk pelahap pertandingan Liga Inggris.
Yang aneh, berita
yang selalu saya tunggu tak kunjung masuk ke HP saya, padahal katanya update
harian. Tapi sebaliknya, pulsa saya terus mengalir deras ke kantong kantong
para "tim kreatifitas" itu. Awalnya, saya tidak menyadari
"penipuan" ini. Belakangan baru saya ketahui pulsa saya tidak
mencukupi untuk melakukan panggilan ketika akan call ke salah satu nomor teman.
Saya memang
lebih suka SMS daripada nge-call. Selain murah, SMS juga
merepresentasikan kevalidan. Sejak itulah saya bertekad untuk membasmi
kejahatan di muka bumi ini. Tapi suer, saat itu saya benar benat shock dan
menyesal sekali. Tak seperti biasanya memang.
Saya biasa
menghabisakan pulsa maksimal Rp.70ribu sebulan. Tapi sejak ada setan REG
mengikat nomor saya itu, penggunaan pulsa saya meningkat tajam diatas pemakaian
normal. Sejak itulah, saya beralih ke seluler lain yang sepertinya lebih baik
dan bertanggung jawab. Tapi agaknya semua sama saja. Semua sama sama memburu
untung, memburu duit, membobol kantong Anda.
Tentu yang
paling berbahaya lagi adalah sensitifnya kita terjerumus ke dalam perkara
syirik. Betapa tidak, dalam SMS REG spasi NAMA KAMU atau TANGGAL LAHIR itu juga
melayani keluhan masalah perbintangan alias astrologi. Astrologi adalah sarana
menakjubkan untuk mengenal lebih jauh pribadi seseorang berdasarkan rasi
bintangnya.
Tebakan atau
ramalan bintang ini di "fatwakan" oleh para dukun atau dalam bahasa
kerennya mereka yang punya kemampuan metafisik. Metafisik (Bahasa Yunani:
(meta) = "setelah atau di balik", (phúsika) = "hal-hal di
alam"), artinya orang orang yang bisa menebak atau mengetahui sesuatu
tentang orang lain diluar dirinya.
Maka dalam hal
ini Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata :
“Para dukun dan yang sejenis dengan mereka sebenarnya mempunyai pembantu
atau pendamping (qarin) dari kalangan syaithan yang mengabarkan perkara-perkara
ghaib yang dicuri dari langit. Kemudian para dukun itu menyampaikan berita
tersebut dengan tambahan kedustaan. Di antara mereka ada yang mendatangi
syaithan dengan membawa makanan, buah-buahan, dan lain-lain (untuk
dipersembahkan) … . Dengan bantuan jin, mereka ada yang dapat terbang ke Makkah
atau Baitul Maqdis atau tempat lainnya.” (Kitabut
Tauhid, Syaikh Fauzan halaman 25)
Pendapat Ibnu
Taimiyyah tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW seperti yang diceritakan
dalam hadits:
"Tatkala Allah memutuskan perkara di langit, para Malaikat mengepakkan
sayap, mereka merasa tunduk dengan firman-Nya, seolah-olah kepakan sayap itu
bunyi gemerincing rantai di atas batu besar. Ketika telah hilang rasa takut,
mereka saling bertanya : “Apakah yang dikatakan Rabbmu? Dia berkata tentang
kebenaran dan Dia Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Lalu firman Allah itu didengar
oleh pencuri berita langit. Para pencuri berita itu saling memanggul (untuk
sampai di langit), lalu melemparkan hasil curiannya itu kepada teman di
bawahnya. (HR. Bukhari dari Abi Hurairah
radliyallahu ‘anhu)"
Sampai disini
jelas, bahwa para dukun tersebut mempunyai sekutu sekutu. Sebagai seorang
Muslim, mempercayai dukun adalah dosa besar dan syirik. Apalagi sampai
mendatanginya untuk meminta penujuman, itu lebih fatal lagi. Syiriknya akan
berlipat lipat.
Sebagai seorang
muslim seharusnya kita hanya meyakini Allah ta’ala semata
sebagai penentu segala sesuatu. Mati kita, rejeki kita, jodoh kita, nasib kita
hari ini, besok, dan akan datang, semuanya Allah yang tahu.
Sehingga
seyogyanyalah hanya pada-Nya kita bergantung. Bukannya bergantung pada petuah
petuah Pak Dukun atau Bu Dukun. Dukun dukun itu adalah manusia seperti kita.
Tidak lebih.
Di sisi lain sebetulnya,
yang banyak diuntungkan dari SMS REG itu adalah kalangan tertentu saja.
Masyarakat hanya menjadi komoditas yang potensial untuk menangguk duit sebanyak
banyaknya. Selain itu, SMS REG-REG yang banyak itu adalah proses pemandiran
yang mengantarkan masyarakat menjadi manusia yang nanti selalu berfikir pendek,
tidak mau bekerja keras, malas, dan keinginannya mencapai sesuatu dengan cara
yang mudah saja tak mau berusaha.
Proses
penanaman paradigma konsumtif juga ikut menyelubung disini. Jika ini tidak
disikapi segera, bisa berdampak kritis bahkan akut terhadap mental generasi
masa depan bangsa ini.
Anak anak kita
akan diarahkan untuk selalu berfikir instan. Maunya kaya tanpa bekerja. Mau
pintar tanpa belajar. Jika sudah seperti itu, apalagi yang mau diharap. Semua
akan berporos pada instanisasi berfikir dan berbuat atas segala tujuan tujuan
yang ingin diraih. Sebagai manusia, kita memang punya naluri untuk ingin selalu
hidup enak tanpa ada beban, tapi hal itu tidak mungkin.
Jika instanitas
ini berlaku pada meja meja birokrasi pemerintahan tentu bukan masalah. Justru
kecepatan dan kecekatan adalah prestasi karena semua serba cepat, terbuka dan
tidak berliku liku. Namun jika mengidap pada mindset, pola fikir, ini akan
menjadi beban luar biasa. Kita hanya akan mengumpulkan manusia manusia
pecundang yang lemah jiwa serta jauh dari berjiwa ksatria.
Padahal sejak
dalam proses untuk menjadi manusia, kita sebenarnya terlahir sebagai kompetitor
hebat dan handal tak tertandingi. Terbukti, dari sekian ribu juta calon manusia
yang bersaing lahir ke dunia, ternyata kitalah yang menjadi "The
Winner". Jadi, apakah Anda mau berhenti menjadi sang juara yang sebetulnya
adalah milik Anda atau terus berkompetisi untuk bertahan menjadi pemenang
selamanya?
Tentu, dengan
menjadi pengikut sms REGGER menyebalkan itu, Anda sedang menggali kubur sendiri
untuk kemudian Anda diami selamnya dalam keadaan susah payah dan tak bisa
menemukan jalan terang di antara kegelapan kegelapan yang Anda ciptakan
sendiri. Yang terakhir ini Anda boleh menimbang percaya boleh tidak.
Tapi ingat,
sejarah telah banyak berkata di depan hidung kita bahwa bukan manusia yang
berkuasa. Allah SWT lah yang berkuasa.
Ø Oleh Yacong B. Halike *)
Komentar
Posting Komentar