Remaja 77 - Memaafkan Seperti Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam
Ini adalah
kisah teladan bagi umat manusia. Ini adalah kisah dari seorang manusia yang
mulia. Seseorang yang begitu dikasihi oleh para makhluk penghuni langit dan
seisi dunia. Dialah kekasih Allah, Rasulullah Sallallahu Alaihi wassalam, yang
namanya akan terus abadi dan terukir dihati para pengikut beliau, bahkan sampai
di akhir jaman. Ini adalah kisah dari seorang manusia yang mulia, yang
berakhlak mulia, dan yang akan selalu di muliakan.
Sebuah kisah
berawal di sudut pasar Madinah Al-Munawarah. Disana hiduplah seorang seorang
pengemis Yahudi buta, yang hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya
ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang
gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya
kalian akan dipengaruhinya".
Namun setiap
pagi pula, Rasulullah sallallahu alaihi wassalam mendatanginya. Beliaupun tak
pernah lupa untuk selalu membawakan pengemis tersebut makanan. Semua itu beliau
lakukan dengan tanpa berkata sepatah kata pun. Dengan tetap rendah hati dan
penuh kasih sayang, beliau menyuap makanan yang dibawanya tersebut, kepada sang
pengemis. Dan setiap itu pula, si pengemis tak lupa berpesan dengan kalimat
yang sama. Namun, Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam masih dan terus
melanjutkan kebiasaan itu, sampai akhirnya beliau wafat.
Suatu hari
Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.a. Abubakar r.a
bertanya kepada putrinya tersebut, tentang adakah sunnah dari Rasulullah sallallahu
alaihi wassalam yang belum dikerjakannya. Aisyah r.a kemudian menjelaskan bahwa
setiap pagi Rasulullah Sallallahu alaihi selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana.
Keesokan
harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan dan menemui
pengemis buta itu. Beliau mendatanginya dan memberikan makanan kepada si
pengemis yahudi.
Ketika beliau
mulai menyuapinya, tiba- tiba si pengemis itu berteriak,
"Siapa kau ? engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Apabila dia
datang kepadaku, aku tak perlu memegang dan mengunyah makananku sendiri. Dia
yang biasa menghaluskan makanan itu dengan mulutnya, setelah itu dia
menyuapkannya untukku", kata pengemis itu dengan nada marah.
Subhanallah, Abubakar
r.a. terkejut mendengar kalimat itu, dan selanjutnya beliau tidak dapat menahan
air matanya. Sambil menangis, Beliau menceritakan kepada pengemis itu, bahwa
beliau memang bukanlah orang yang terbiasa datang kepadanya. Dia adalah sahabat
manusia mulia tersebut.
“Beliau adalah
Rasulullah Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam.” Lanjut Abu bakar r.a. mendengar
cerita dari beliau, Seketika itu si pengemis pun ikut menangis dan kemudian
berkata,
“Selama ini aku
selalu menghinanya, memfitnahnya, tapi dia tidak pernah memarahiku sedikitpun,
ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi. Dia benar- benar sangat
mulia” cerita sang pengemis dengan terisak.
Dan di akhir
kisah, akhirnya si Pengemis Yahudi buta tersebut, bersyahadat dihadapan
Abubakar r.a.
Subhanallah,
sungguh mulia pribadi Rasulullah Sallallahu alaihi wassalam. Beliau mengajarkan
kepada kita tentang bersikap arif kepada orang miskin, dan tetap memperlakukan
sesama kita dengan baik, walau bagaimanapun jahatnya mereka atas kita. Beliau
juga mengajarkan tentang kedalaman kebaikan dari sebuah memaafkan, dan kasih
sayang dalam mengasihi. Semoga rahmat Allah selalu tercurah untuk beliau,
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa ala 'aali Muhammad.
Naayma
Komentar
Posting Komentar