Remaja 85 : Tugas Seorang Muslim Terhadap Islam
Di negeri
Indonesia, mayoritas penduduknya adalah beragama Islam atau seorang muslim.
Tapi ironisnya mayoritas penduduk beragama Islam di Indonesia tadi nyatanya
masih banyak yang belum memahami dan mengamalkan Islam secara kaffah (menyeluruh). Contohnya
banyak sekali. Ambil kasus yang paling sederhana, ada wanita yang mengaku
beragama Islam, tapi tidak mengenakan jilbab. Adzan berkumandang memanggil
shalat saat manusia berada di pasar, kantor, sekolah, kampus, tapi banyak
orang-orang yang mengabaikan panggilan itu. Ramadhan wajib shaum, tapi masih
banyak yang tidak shaum, padahal mereka mengaku sebagai muslim. Dan masih
banyak contoh yang lainnya. Dari sini, timbul pertanyaan, apa sih sebenarnya
yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengaku sebagai seorang muslim
terhadap Islam?
Pertama. Mempelajarinya. Dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat ke 36, Allah
menyuruh kita untuk tidak melalukan sesuatu tanpa pengetahuan. Banyak ulama
menyuruh untuk berilmu dulu sebelum beramal. Oleh karena itu, jelas sekali
siapa pun orangnya yang mengaku sebagai muslim maka dia wajib mempelajari
tentang Islam dari A sampai Z, artinya semua hal yang berhubungan dengan Islam
wajib untuk dipelajari dan dipahami.
Sampai
kapan kita harus mempelajari ajaran Islam ini? Sampai kita meninggalkan dunia
ini. Karena tidak ada batasan waktu bagi seseorang untuk mempelajari Islam.
Intinya, wajib mempelajari Islam sampai maut tiba.
Dalam
surat Al Baqarah ayat 208 juga disebutkan orang-orang beriman disuruh untuk
memasuki Islam secara kaffah (menyeluruh). Logikanya bagaimana orang akan
melaksanakan seluruh ajaran Islam secara kaffah kalau orang itu sendiri tidak
tahu seperti apa ajaran yang harus dilaksanakannya. Jelas sekali, untuk
memasuki Islam secara kaffah, mempelajarinya merupakan dan menjadi kunci awal.
Kedua, Mengamalkannya. Apakah seorang muslim sejati itu hanya cukup dengan
mempelajari Islam dengan kaffah? Ternyata tidak. Kenapa? Karena Islam itu
bukanlah sebuah konsepsi yang abstrak, mengawang-awang, tapi Islam itu adalah
konsep sekaligus juga aksi. Seorang muslim tidak cukup hanya mempelajari
tentang shalat saja melainkan ia juga harus mempraktekkan shalat itu sendiri.
Ketiga, Menyebarkannya atau mendakwahkannya. Sempurnah kah seorang
muslim sejati hanya dengan mempelajari dan mengamalkannya saja? Ternyata belum.
Andai mempelajari dan mengamalkan saja sudah sempurna, pasti Nabi Muhammad SAW
dulu ketika sudah mendapatkan wahyu tidak perlu mengajak istri, keluarga, dan
umat manusia di seluruh dunia. Tapi nyatanya tidak terjadi, Nabi Muhammad
menyebarkan dan mengajak umat manusia untuk sama-sama memeluk Islam. Kemudian
karena karena aktivitas ini, beliau harus menghadapi berbagai macam cobaan yang
dasyhat sampai dengan percobaan pembunuhan. Intinya, seorang muslim sejati,
setelah mempelajari dan mengamalkan Islam, maka selanjutnya adalah
menyebarkannya alias berdakwah.
Jika
seorang muslim sudah melalukan ketiga hal di atas Insyaallah akan mendapatkan
gelar sebagai muslim yang sejati dihadapan Allah bukan dihadapan manusia.
Asalkan mempelajari, mengamalkan, dan menyebarkan Islam itu dilandasi oleh dua
prinsip yang penting sekali, yaitu harus ikhlas, dilakukan untuk dan atas nama
Allah, dan ittibasesuai
dengan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Wallahu’alam.
- Ø Nama Pena : Adi Permana Sidik
- Ø FB : Permana Sidik
- Ø Twitter : @sidik_adi
- Ø No HP : 085720033550
Komentar
Posting Komentar