Remaja Cerdas, Tolak Valentine!
Tiap tahun membicarakan Valentine. Tiap tahun juga makin banyak Muslim yang
sadar untuk mengingatkan saudaranya akan bahayanya hari Valentine. Tapi
anehnya, kok ya masih banyak remaja-remaja yang keras kepala tidak mau sadar
dan disadarkan akan bahaya yang sedang mengintainya ini. Gimana nggak bahaya
kalau hari Valentine itu merusak dari semua segi, mulai akidah hingga ke
amaliah. Mulai dari keyakinan kamu sebagai seorang muslim hingga ke perbuatan.
Asal-muasal hari Valentine sendiri tak bisa dilepaskan dari sejarah milik
non muslim. Ada versi yang menyatakan bahwa seorang pendeta bernama Valentino
rela mati demi membela dua anak manusia memadu cinta dalam sebuah ikatan yang
TIDAK sah. Ya, karena satu dan lain hal, kedua remaja yang sedang di mabuk
cinta ini nekad melanggar aturan. Versi lain tentang asal-muasal Valentine
yaitu bahwa hari ini adalah hari kawinnya burung tertentu lalu ditiru oleh
manusia zaman itu. Dan masih banyak versi lainnya yang semuanya itu mengarah ke
pergaulan bebas antar lawan jenis.
Nah, jelas banget bahwa dari sejarahnya saja sudah sangat kentara bahwa
perayaan ini bukan milik kita, umat Islam. Apalagi bila kita jeli tentang
perkembangan perayaan hari Valentine yang semakin tahun semakin mengokohkan
saja yang namanya gaul bebas itu. Pesta seks digelar. Miras? Jangan ditanya.
Intinya, perayaan Valentine adalah perayaan kemaksiatan yang dibungkus
modernitas. Padahal sekali maksiat tetep aja maksiat judul dan isinya. Maka,
remaja muslim yang cerdas pastilah gak mungkin ikut-ikutan perayaan semacam
ini.
….Masih banyak remaja muslim yang ikut-ikutan merayakan hari Valentine. Mereka gak tahu kalau perayaan Valentine adalah budaya non Islam yang penuh kemaksiatan….
Tapi kok masih banyak remaja yang mengaku dirinya muslim ikut-ikutan
merayakan hari Valentine? Ada beberapa faktor. Bisa jadi tuh remaja gak tahu
kalau perayaan Valentine adalah budaya non Islam yang berisi kemaksiatan.
Sajikan fakta bahwa pesta atau perayaan valentine selalu diisi dengan hal-hal
yang berbau pergaulan bebas. Bahkan banyak data menunjukkan penjualan kondom
laku keras di malam Valentine ini. Bila remaja itu masih ngotot ikutan
merayakan Valentine, maka jelas banget kalo tuh remaja bukan tipe yang cerdas.
Hanya remaja yang tak memakai otak saja yang mau ikut-ikutan perayaan hari
Valentine. Mereka ini ibarat kerbau yang dicocok hidungnya dan mengekor saja
apa yang dilakukan oleh orang lain tanpa dia paham maknanya. Bagi remaja
pintar, ia pasti akan memaksimalkan otaknya plus keimanannya untuk menimbang
perbuatan yang akan dilakukannya. Dan tentu saja, perayaan hari Valentine tak
masuk ke dalam hitungannya.
Jadi, daripada kamu sibuk mempersiapkan acara Valentinan pada tanggal 14
Februari nanti, mending kamu mempersiapkan diri dan amunisi untuk memahamkan
teman-temanmu yang masih keukeuh mau merayakan hari
kemaksiatan itu. Kamu bisa mulai dengan menempelkan banyak tulisan-tulisan yang
intinya menyadarkan remaja muslim dari acara hari Valentine. Nah, bila ini
sudah maksimal kamu lakukan, hasilnya serahkan Allah saja.
….Remaja yang cerdas, so pasti berani suarakan TOLAK VALENTINE dengan tegas....
Remaja yang membaca tulisan dan seruan itu, akan terlihat kualitasnya usai
mereka membacanya. Akan terlihat mana yang cerdas yaitu mereka yang mencampakkan
ide dan perayaan hari valentine, dan mereka yang membeo yaitu mereka yang tetap
ikut-ikutan merayakaannya. Dan remaja muslim berkualitas, so pasti pilih yang
pertama. Karena remaja cerdas, berani tegas suarakan “TOLAK VALENTINE”!
Ria Fariana (Voa-islam)
Komentar
Posting Komentar