Jadi Akhwat Kudu Kuat
Posted by Nay Ma
Akhwat, sebutan
ini biasanya diberikan buat wanita sholeha yang identik dengan kerudung raksasa
dan jilbab longgarnya. Akhwat juga sangat menjaga diri dari hal-hal yang
bertentangan dengan agama. Saat ketemu dengan saudari seiman, senyum dan salam
selalu menghiasi wajah dan lisannya. Diapun juga senantiasa menjaga pandangan
dari laki- laki bukan mahram. Dan yang paling dikenal dari sosoknya adalah rasa
malu, yang membuatnya semakin terlihat cantik.
Seorang akhwat
juga seringkali diidentikan dengan kelembutan. Tapi lembut bukan berarti lemah
dan cengeng. Tapi... gimana dunk dengan fenomena yang ada sekarang ini, dimana
beberapa akhwat yang rajin banget update status di dunia maya tentang curahan
hati mereka?Bahasa yang mereka pakai juga romantis mendayu- dayu, atau trenyuh
sekalian, yang intinya dipasang untuk mewakili hatinya yang lagi galau. Padahal
kalau jaman dulu buku diari tuh disimpan dan di jaga banget biar orang nggak
tau, tapi sekarang makin banyak diumbar biar semua orang ngerti. Nggak tahu
tujuannya biar membuat orang iba sama dia atau justru menarik simpati
(khususnya para ikhwan).
Sayang banget
ya, padahal kalo situasi hati udah nggak enak, nulis status yg bikin nelangsa
malah bakal nambah sedih suasana. Udah gitu belum tentu masalah bakal keluar
dan nemuin jalan keluar, ya nggak?. Mungkin kalo kita ambil jalan pintas dengan
curhat langsung aja sama Allah, pasti akan lebih adem dan damai di hati.
Selain itu,
seorang akhwat juga identik dengan gampang nangis dan ngerasa iba dari pada
laki-laki. Menangis sih boleh- boleh aja, manusiawi banget kok. tapi kalau
dijadikan kebiasaan itu menandakan orangnya mudah rapuh alias cengeng. Seorang
akhwat harus bisa belajar menyikapi sesuatu secara dewasa. Kenapa? karena merekalah
yang dekat dengan dunia dakwah yang tentunya akan berhadapan dengan 1001
karakter manusia, lengkap dengan pernak pernik kesulitan dan keunikannya. Kalau
hati nggak luas, dewasa, dan mudah rapuh, wah bisa- bisa dakwah berhenti di
tengah jalan.
Jadi akhwat kudu kuat
Kita semua
adalah hamba Allah yang diperintahkan untuk mengesakanNya. Atau dengan kata
lain menegakkan Kalimat Laailaha Ilallah di dunia ini. Dan ini bukan perkara
simple. Rasulullah dulu berdakwah hingga giginya patah, dilempari batu, di caci
maki, dibilang orang gila, diteror, diancam mau di bunuh, dll. Bener- bener
deh, jalan dakwah memang sangat berat dan nggak hanya sebatas teori, atau
sekedar kata ‘Jadilah..!’ maka akan terjadi. Yang ada ‘jadilah!’ lalu kita
harus bergerak untuk menjadikannya, dan baru hal itu akan jadi kenyataan.
So, buat kamu
para akhwat, Selamat datang di dunia dakwah.… dan kamu kudu kuat.
Jadilah yang terkuat dalam kesabaran seperti Sumayyah binti Khayyat yang walaupun disiksa dan di buang ke padang pasir yang sangat panas dan menyengat, serta diletakkan di atas dadanya sebongkah batu yg berat agar dia keluar dari din, tapi dia tidak meratap, dan tetap mengucapkan, Ahad.. Ahad..
Jadilah yang terkuat dalam kesabaran seperti Sumayyah binti Khayyat yang walaupun disiksa dan di buang ke padang pasir yang sangat panas dan menyengat, serta diletakkan di atas dadanya sebongkah batu yg berat agar dia keluar dari din, tapi dia tidak meratap, dan tetap mengucapkan, Ahad.. Ahad..
Jadilah sekuat
Nusaibah binti Ka'ab yang tidak menangis walau tangannya terpotong, demi
membela Rasulullah SAW di perang Uhud. Atau setangguh the Black Rider,
si penunggang kuda berbaju hitam, Khaulah binti Azur yang membuat Panglima
Khalid bin Walid serta seluruh pasukannya tercengang melihat ketangkasannya
memacu kuda ke tengah-tengah medan tempur.
Jadilah sekuat
Rumaisa binti Marhan atau Ummu sulaim yang tegas menolak lelaki kafir yang
ingin menikahinya, walaupun dia sangat kaya.
Jadilah sekuat
dan seikhlas siti Hajar yang rela dan tetap kuat saat ditinggal Nabi Ibrahim
'Alaihissalam di padang pasir yang tandus dan gersang bersama putranya, Ismail.
Komentar
Posting Komentar