Aku Menolak Valentine!
Seperti tahun-
tahun berikutnya, hari Valentine akan diadakan dengan sederet pernak-perniknya.
Memang banyak pihak yang merayakan, terutama dengan orang yang mereka sebut
dengan kekasih. Tapi dilain sisi, banyak juga yang menentangnya, dan
terang-terangan menolak mentah- mentah. Pernah nggak merhatiin kalau kejadian
yang sama kaya' gini bakal terulang lagi dan lagi. Tapi buat mereka yang
merayakan, ibarat kata show must go on, apapun kata orang. katanya sih terutama
bagi yang punya tujuan bisnis, hari Valentine memberi mereka omset yang lebih.
Nggak perduli bener atau salah, asal uang ada ditangan, hajar bleh!. Sedangkan
buat mereka yang lagi in love, hari ini katanya pas banget buat nembak gebetan,
karena momen setahun sekali.
Buat cowok-
cowok yang merayakan Valentine, mereka rela nguras kantong. mereka kudu beli
mawar, coklat paling mahal, dan membuang jauh- jauh urat malunya, karena wajib
pakai baju PINK. Udah gitu mereka harus juga hunting tempat yang pas buat
nembak pacar. Dan sudah tentu yang beginian nggak ada yang namanya murmer,
alias murah meriah.
Friend, kenapa
sih kudu segitunya maksa banget merayakan Hari Valentine? Hari hari
Valentine itu jelas- jelas bukan budaya islam. Malah bisa dibilang, ini cuma
sekedar budaya latah yang menjerumuskan. Contoh aja, kalau hari Valentine,
bunga mawar itu wajib ada biar romantis. Hey, pada nggak tahu ya, kalau setiap
hari itu, ribuan mawar- mawar galau karena besoknya bakal dipotong dan
dijadikan hiasan buat acara?. Dan apa juga hubungannya antara Hari Valentine
dengan budaya wajib ngasih coklat? Kenapa nggak pakai strawbery atau semangka
tanpa biji aja, hayo?
Trus kenapa
cuma hari Valentine yang dijadikan hari kasih sayang?. Padahal dalam setahun
ada 364 hari yang lain, yang pastinya juga butuh kasih sayang. Dan kenapa harus
14 februari dan bukan 10 november barengan hari pahlawan? kan asyik tuh, saat
kita bisa ungkapkan sayang kepada ibu dan keluarga kita " Ibu, aku sayang
padamu, MERDEKA!" heee....
Tapi ini, masih
aja ada yang protes, "Memang ada yang salah dengan valentine?" tanya
mereka. Menurutmuuu? ini memang sekedar hari kamis, seperti minggu- minggu yang
lalu. Yang membedakan ada sebuah "misi" disana, yang diusung atas
nama hari kasih sayang. Bukan kasih sayangnya yang salah, melainkan ceremony
yang udah jadi rahasia umum, kalo pas lagi valentine banyak remaja yang tanpa
malu-malu menabrak aturan dan memutuskan untuk menjadi sepasang kekasih. Trus
apa tujuannya peresmian jadi sepasang kekasih itu, tidak lain tidak bukan,
adalah untuk menjadi pacar. Dan apa kelanjutannya setelah jadi pacar itu, nggak
lain dan nggak jauh adalah zina. Udah deh friend nggak sah pada muna'. Yang
namanya aktifitas pacaran nggak jauh- jauh dari yang namanya saling rayu dan
saling rindu. saling pegang dan saling... yach begitulah *sensor. So, haruskah
kita menyebut valentine dengan hari berzina nasional?
So, nggak perlu
memaksakan diri dengan menjadi bagian dari budaya Valentine, cuman biar
dibilang anak gaul. Ngaku deh, padahal kamu bahkan kadang nggak ngerti apa
makna dan asal usul hari Valentine itu sendiri, ya kan?. Dan seperti udah kita
bilang diawal, setiap tahun, perayaan Hari Valentine bakal terulang, tapi kita
juga nggak bakal bosen- bosen menolaknya. Jadi, kalau kamu mau selamat, nggak
usah pakai acara pacaran apalagi ngerayain hari Valentin deh. Tanya kenapa?
karena hari itu kamu nggak tahu apa yang bakal terjadi selanjutnya. Kamu tetap
akan baik- baik saja? dan kesucianmu juga akan tetap baik- baik saja? hmm...
jangan main api friend, just be smart please!. Kalau sudah tahu gitu, jangan
pernah ragu lagi, katakan "AKU MENOLAK VALENTINE".
Komentar
Posting Komentar