Bulan Ramadhan, Saatnya Bangkit, Friend!!
Friend, sering tanpa
sengaja kita mengeluh ketika bertemu dengan kesulitan hidup yang pastinya nggak
sesuai dengan selera kita. Banyak ekspresi yang kita keluarkan, sekedar untuk
melegakan hati.
Padahal, semua orang juga tahu kalau hidup itu bagai dua sisi mata uang.
Ada sedih, ada senang; ada sukses ada juga gagal. Memang manusiawinya, setiap
orang di dunia pasti berharap untuk mendapatkan hal- hal yang positif saja.
Hiduppun diharapkan dapat dilalui dengan mulus saja tanpa cobaan yang berarti.
Tapi tahukah friend, dunia
ini jelas bukan surga, dimana kita bisa mendapatkan segala sesuatu yang kita
inginkan? Dimana semua pasti berawal dan berakhir dengan bahagia, kan?
Yups, dunia memberi kita ketidak sempurnaan dari segala sesuatu. Tapi
sayang, kenyataan inilah yang membuat banyak dari kita akhirnya berbelok dan
berbalik arah menjauhi Allah. Seperti gelap mata dan hati, pikiran dan
mental kita juga akhirnya terkuasai oleh nafsu , karena nggak bisa sama sekali
menerima kesedihan, kekalahan, kejatuhan, serta kegagalan.
Parahnya, kita yang mengaku menderita dengan keadaan yang serba sulit itu,
malah justru "menikmati". Kok bisa gitu? yups, dimana- mana kalau
orang kesakitan itu akan pasti berusaha untuk sembuh atau paling nggak
mengurangi rasa sakit itu. Tapi kebanyakan dari kita justru bertahan dalam
keadaan yang sama, hanya meratap, doing
nothing, dan atau malah asyik menyalahkan siapapun kecuali diri kita,
bahkan Allah SWT. Dengan semua "kesibukan" itu, kita akhirnya malah
lupa untuk berbenah diri dan menuju pada keadaan yang lebih baik.
Kalau kita tetap saja bertahan dengan mental 3 M ; Menyalahkan orang lain,
Mencari alasan dan Melakukan pembenaran, maka dijamin, sampai matahari terbit
dari baratpun, kita nggak akan pernah bangkit.
Benar- benar friend, akar
masalah yang sebenarnya bukan pada keadaan yang terlalu menghimpit kita. Bukan
juga karena Allah yang salah nulis nasib kita, tapi pastinya adalah kembali
kepada diri kita masing-masing.
Nah, di momen Ramadhan ini pastinya bakalan pas banget buat kita untuk
menghukum diri sendiri dengan memperbanyak instropeksi. Tanamkan dalam diri
kalau gagal itu biasa friend,
dicaci dan direndahkan, dihina dan atau tersakiti dan paket kumplitnya itu juga
standart banget. Nggak Cuma kita yang ngalami namanya cobaan hidup. Bahkan para
nabi sekalipun juga sama loh.
Yuk kita simak dulu firman Allah SWT dalam surat QS. Al Baqarah :
214,
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka
ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan
bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman
bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya
pertolongan Allah itu amat dekat. “
Tuh kan, ternyata benar, kalau sesungguhnya semua cobaan itu adalah untuk
menyadarkan kita tentang kelemahan kita sebagai manusia. Dan lewat berbagai
cobaan hidup juga, Allah juga ingin menyadarkan kita untuk selalu dekat
denganNya.
So, jangan buang- buang waktu dengan hanya fokus kepada masalah yang lagi
membelit kamu. Justru poin yang terpenting adalah gimana kita bangkit dan
bahkan menjadi lebih baik alias naik level setelah mengalami berbagi cobaan
itu.
Apakah kamu tahu friend, orang- orang sukses yang telah kita saksikan saat ini dan atau yang tercatat oleh sejarah, ternyata juga nggak smooth aja loh capai impian mereka. Jatuh bangun mereka alami. Bahkan kebodohan dan kegagalan sempat jadi bagian hidup mereka.
Sebut saja Thomas Alva Edison. Di masa kecilnya, ketulian dan kebodohan
menjadi cobaan terbesar bagi hidupnya. Sampai- sampai nih, di sekolahnya, sang
guru mengusulkan untuk mengeluarkannya dari sekolah, karena dianggap terlalu
bodoh. Tapi karena kasih sang ibu yang sangat dalam kepada anaknya, maka beliau
memutuskan untuk mendidik sendiri anaknya di rumah.
Praktis, Thomas Alfa Edison cuma sempat menikmati sekolah selama 3 bulan.
Dan apakah mengeluh, menyesali masa lalunya, memaki keadaannya dan bersantai
ria saja? NGGAK!!.
Dia bangkit dan mengatakan "Saya tidak patah semangat, karena setiap
usaha yang salah adalah satu langkah maju. Dan tidak ada yang dapat
menggantikan kerja keras."
Dan hasilnya... Luar Biasa!!! Karena kebulatan tekad serta kuatnya untuk
tetap lurus dalam kebaikan dan membaikkan diri, dia tercatat dalam sejarah
sebagai penemu besar dunia. Dengan kerja keras juga akhirnya, dia berhasil
mendeteksi pesawat terbang, menghancurkan periskop dengan senjata mesin,
mendeteksi kapal selam, dan lain- lain.
Di dunia ini, nggak ada yang nggak mungkin untuk diraih, friend...asal kita selalu kerja
cerdas dan kerja keras, dan selalu dekat dengan Allah. Jadi, apapun masa lalu
kamu dulu, dan bagaimanapun buruknya keadaan kamu sekarang, tapi kamu lebih
berhak atas masa depan yang lebih baik. Bukankah Allah telah memberi setiap
hambanya kesempatan yang setara, 24 jam yang sama, 31.536.000 detik yang rata,
kepada semua makhluk, termasuk kita?. Yups, dan akan bermanfaat atau tidakkah
waktu sebanyak itu, maka kita sebagai pemimpin diri sendiri, nggak bisa
mewakilkan kepada siapapun untuk membuat keputusan tentang semua itu. Semua
tergantung kita, semua ada ditangan kita. Makanya, jangan sampai salah membuat
keputusan, friend.
Jangan hanya fokus pada penderitaan dan banyak hal negatif yang sudah kamu
alami. Itu jelas-jelas hanya akan membuang waktu berharga kamu, yang akan
membaikkan keadaan kamu, friend.
Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia- sia. Termasuk diri kita. Dan
kita ini adalah special dan secantik berlian, kalau saja kamu tahu itu. Dan
apakah kamu mengerti bahwa berlian itu akan semakin cantik dan berkelas
setelah melalui proses yang keras, yaitu dipoles dan digosok. Kesedihan dan
keterpuruk memang membuat kamu jatuh pada titik nadir. Tapi semua itu tetap
bisa di syukuri jika pemikiran kita positif. Bagaimana bisa? Tentu saja bisa,
bukankah ketika seseorang telah jatuh dititik terbawah, maka dia nggak akan
jalan lain kecuali naik?. So,
nggak akan ada kata terlambat bagi yang mau memperbaiki diri dan berbenah.
Sekali lagi, itu semua tergantung keputusan diri kita sendiri. Allah SWT kan
telah berfirman dalam surat Ar Ra’du : 11
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali
kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”
Percayalah, setiap kita adalah istimewa, dan mampu serta bisa mengubah
keadaan, delete semua cara
pandang yang negatif yang stay
di otak, dan mental berfikir yang selalu pesimis, plus hati yang gampang menyerah N’ takut menghadapi resiko.
Rahmat Allah masih sangat luas, Friend.
Jadilah pemenang dari kehidupan kamu sendiri. Dan di bulan mulia ini
adalah saat yang tepat untuk kita bangkit!! Semangaaatt!! J
Komentar
Posting Komentar