Remaja 73 - No GALAU Biar GAUL..! Nih Rumusnya...!!
“Tanpamu aku galau!” gitu deh kira-kira salah satu
bunyi iklan operator selular.
Iklan tersebut
kemudian diikuti oleh operator lain, kemudian sekarang jadi tren yang sering
kita dengar. Pokoknya kalau udah cemas bakal nemu kondisi yang nggak sesuai
dengan harapan… jadi galau deh!
Btw, sebenarnya
galau itu apaan sih, Sob? Kalau ngulik kamus bahasa Indonesia sih katanya arti
galau itu kacau nggak karuan, Sob.
Wow...sudah
sedemikian kacau nggak karuan kah apa yang Sobat hadapi, sampai terucap “aku
galau”? Udah gitu, pernah nggak, setelah mengucapkan kata galau tersebut, apa
yang kita rasakan justru semakin nggak enak, semakin bete, dan semakin nggak
karuan? Nah, itulah yang disebut sebagai sugesti. Coz, emang, kita adalah apa
yang kita pikirkan, Sob.
Artinya gini,
kalau kita pikirkan diri kita memang dalam keadaan buruk maka keadaan itulah
yang akan kita hadapi. Kemudian, tak jarang, kita membuat keadaan yang
sebelumnya nggak buruk-buruk amat, jadi buruk beneran. Contoh, karena handphone
kamu nggak ada di tas, maka kamu jadi berkata sama teman, “Haduh, galau banget
deh, hp-ku nggak ada.”
…Kita
adalah apa yang kita pikirkan. Kalau kita pikirkan diri kita dalam keadaan
buruk maka keadaan itulah yang akan kita hadapi...
Seharian kamu
jadi sibuk nyari-nyari hp, ketakutan sendiri karena khawatir hp kamu hilang
dicuri orang, sampai-sampai apa yang sudah dipersiapkan untuk ulangan hari ini
jadi lupa semua. Padahal, setelah keadaan lebih tenang, dalam perjalanan pulang
sekolah, kamu baru ingat kalau ternyata hp kamu masih di-charge dibawah meja
belajar. Karena kamu berangkat terburu-buru, lupa deh nggak kebawa.
So, itulah yang
dinamakan dengan kekuatan pikiran. Kalau kita tersugesti oleh satu pikiran,
maka apapun yang kita kerjakan akan membawa kita mendekati keadaan yang kita
pikirkan tersebut. Karena itu, sebaiknya pertimbangkan kembali kata “galau” ini
untuk jadi kata-kata “yang kamu banget”.
Lebih jauh,
kita seringkali menggunakan kata galau untuk menggambarkan situasi yang menggelisahkan.
Situasi yang sama sekali nggak kamu harapkan. Cemas, benar nggak sih seperti
itu kejadiannya, gimana ya kalau nanti bakal seperti itu, nanti seperti apa
ya... dan sebagainya.
Padahal gini
lho Sob, Allah SWT yang paling sayang sama kita itu mengingatkan dalam surat
yang pasti kita hapal banget, “Katakanlah, ‘Aku berlindung kepada Robb-nya
manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan setan yang tersembunyi,
yang membisikkan kedalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia.’” (Qs.
An-Nas:1-6)
...Setan
memang hobi banget membisikkan kegalauan dalam dada kita...
Artinya, setan
itu memang hobi banget membisikkan dalam dada kita keburukan, kekhawatiran,
kecemasan, ketakutan, dan... kegalauan.
Padahal,
sebenarnya belum tentu seperti itu keadaannya dan belum tentu seperti itu
jadinya. Karena itu, Allah SWT memanggil kita untuk berlindung pada-Nya saja.
Berlindung dari segala keburukan yang telah atau akan menimpa.
Rumusnya gini
Sobat, apa yang terjadi kemarin telah berlalu dan apa yang terjadi esok hari,
hanya Allah Yang Mahatahu. Yang kita jalani dan harus kita upayakan
sebaik-baiknya adalah hari ini. Bila kita melakukan kesalahan di hari kemarin,
maka hari ini adalah sebaik-baiknya waktu untuk mengambil pelajaran dan
memperbaiki kesalahan agar hari ini lebih baik dari kemarin. Hari ini juga
adalah sebaik-baiknya waktu untuk mempersiapkan esok hari agar Allah SWT ridha
memberikan yang terbaik esok. Seperti apa yang terbaik tersebut, terserah Allah
aja. Yang penting kita udah usaha maksimal.
Jadi, nggak
usah galau ‘kan?
Anis
Komentar
Posting Komentar